Senin, 22 Februari 2016

Psikologi Untuk Pekerjaan Sosial

Standard

Psikologi merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dibumi, banyak profesi di dunia ini yang mana menggunakan ilmu psikologi sebagai salah satu sarana penunjang pekerjaan mereka. Dalam pengertian psikologi secara umum menyebutkan bahwa psikologi itu merupakan suatu bidang ilmu. kenapa psikologi itu merupakan suatu bidang ilmu? Hal itu karena Psikologi telah memenuhi syarat sebagai suatu ilmu. Psikologi itu tersusun secara sistematis sehingga ada yang disebut dengan Psikologi Teoritis, Psikologi umum, Psikologi Khusus dan Psikologi praktis. Banyak kasus nasional belakangan ini yang menjadikan ilmu psikologi menjadi suatu yang fenomenal, seperti kasus terbunuhnya wayan mirna akibat sianida yang dilakukan oleh sahabatnya sendiri, sering kita dengar istilah- istilah seperti kepribadian ganda, Psikopat, atau bahkan mengenai isu LGBT ada dalam kasus ini. Semua istilah itu merupakan istilah-istilah yang digunakan oleh para psikolog (profesi dari orang yang mempelajari ilmu psikologi) didalam ilmu psikologi, untuk mengklasifikasikan manusia kedalam beberapa kelompok besar.
 Lalu apa itu psikologi? Hery Wibowo dalam bukunya menyebutkan bahwa Psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan proses mental yang melatarbelakanginya. Maka dari itu , orang yang mempelajari Psikologi dia akan mampu mengenal, mempelajari dan memahami dirinya sendiri dan orang lain. selain hal itu juga, menurut Wade dan Tavris (2003) dalam Hery Wibowo(2010) seseorang yang mempelajari psikologi akan mendapatkan manfaat seperti :  membuat kita menjadi orang yang lebih terinformasi atau berwawasan, memuaskan rasa ingin tahu kita tentang ( misteri) kehidupan manusia, menolong kita meningkatkan kendali terhadap kehidupan kita, membantu kita dalam meningkatkan kinerja dalam pekerjaan , memberikan masukan atau inspirasi mengenai isu-isu politik dan ilmu sosial. Kita ketahui kunci dalam meraih kesuksesan itu ada didalam diri kita sendiri, maka dari itu penting bagi kita mengenali diri kita sendiri dan dengan psikologi inilah salah satu langkah kita mengenali  diri sendiri.
Syarat syarat ilmu psikologi
1.Sistematis = teoritis (dari umum ke khusus), dalam rangkaian sebab akibat,
2.Universal = artinya dapat berlaku untuk semua,
3.Metode = 
A. Eksperimental= ada kondisi yang direkayasa
B. Non Eksperimental = Observasi,studi kasus,dan survei
4.Object = Materiil
Karena seorang pekerja sosial tidak boleh menjudgemental kliennya begitu saja dan harus melalui proses asessment yang baik, maka Mempelajari dan memahami Psikologi merupakan suatu hal yang penting bagi seorang pekerja sosial. Karena Psikologi mengajarkan tentang memahami perilaku manusia. Proses mental dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh keadaan fisik , kondisi mental dan lingkungan eksternal. Sehingga seorang pekerja sosial akan mudah untuk memahami kliennya dan latar belakang dari masalahnya yang tentunya dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal kliennya dalam proses pemecahan masalah. Dalam Psikologi terdapat empat daya belajar yang harus dipahami dan dimengerti oleh seorang pekerja sosial yaitu :
Observasi, pekerja sosial harus mengamati dan memahami latar belakang masalahnya dan apapun yang berkaitan dengan kliennya. Agar mendapatan segala informasi yang diperlukan dalam proses pemechan masalah. Dalam observasi ini seorang pekerja sosial tidak bisa sembarangan melakukan pengamatan, sebab kita harus menjamin keakuratan data dan data yang akurat diperoleh dari sumber yang tercercaya.
Dialog, suatu sarana yang digunakan oleh profesi pekerja sosial dalam membangun relasi pertolongan dengan kliennya. seorang pekerja sosial harus mampu membangun dialog atau komunikasi dengan baik dengan kliennya agar klien dapat mengutarakan permasalahan dengan nyaman sehingga peksos dapat mengambil keputusan yang tepat sebab data yang didapat tepat.
Introspeksi, yang berarti baik itu seorang pekerja sosial maupun seorang klien harus melakukan introspeksi diri. Seorang pekerja sosial harus melakukan evaluasi apakah yang dilakukannya sudah benar atau tidak begitu juga kliennya. agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara keduanya dan untuk mempererat relasi pertolongannya.
Empati itu artinya dalam artian sempit seorang pekerja sosial harus merasa peduli dan disertai dengan tindakan nyata untuk menolong kliennya. Kepedulian tidak hanya dalam wujud kata-kata, melainkan ada wujud nyatanya dengan memberikan sesuatu
Karena pekerja sosial adalah profesi yang memberdayakan orang lain atau membuat orang lain lebih berdaya, oleh karena itu, sebelum memberdayakan orang lain seorang pekerja sosial harus mampu memberdayakan dirinya sendiri. Untuk menjadi orang yang berdaya (empowered people) seorang pekerja sosial harus selalu positive thingking dan proactive thingking. Maka dari itu psikologi berkaitan dengan pekerja sosial karena psikologi adalah ilmu yang mempelajari diri kita sendiri pada hakekatnya.
Penjelasan Proactive Thingking
Proactive thingking adalah ketika Seseorang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan stimulus. Karena diantara stimulus dan respon itu terdapat jeda atau kebebasan untuk memilih.  Seorang yang proaktif dia akan mampu memanfaatkan jeda atau kebebasan untuk memilih sesuatu yang bijak, dan tidak mengedepankan egonya. Menurut Stephen Copey “ ada jeda diantara apa yang menimpa saya dan bagaiamana reaksi saya terhadapnya. Kebalikan dari proactive thingking adalah reactive thingking . Seseorang yang reaktif itu adalah seseorang yang gagal membuat pilihan respon ketika medapatkan stimulus. Maka dari itu kita haruslah menanamkan proactive thingking dalam diri kita karena proactive thingking sangat berguna bagi manusia terutama dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada dalam hidup. Suatu permasalahan yang timbul pastilah memiliki penyebab yang beralasan pula, oleh sebab itu orang yang proactive akan menemukan penyebab tersebut dan akan memperbaikinya, bukannya mengeluh dan menyalahkan keadaan. Setiap permaslahan akan menjadi berat ketika membuatnya menjadi berat karena kita berfikiran reactive. Akan tetapi bagi orang yang proactive thingking masalah akan menjadi ringan karena dia telah menstrukturkan hidupnya dengan tatanan hidup yang positive, sehingga kehidupan yang positive akan selalu bersamanya.

Penjelasan Positive Thingking
Ciri orang yang selalu berfikiran positif, ia akan senantiasa selalu melihat segala macam situasi  dari segi positifnya. Ia adalah orang yang melihat suatu potensi didalam suatu maslah. Sikap Positve thingking ini tentu perlu dimiliki oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi kliennya. Seorang pekerja sosial harus berfikiran postif pada dirinya sendiri ia harus yakin bahwa ia mampu untuk membantu klien menangani masalahnya dan memberdayakannya dan Jangan mudah putus asa dalam menghadapi berbagai macam masalah klien. Seorang yang positive thingking jika mengalami suatu kegagalan dalam menjalani kehidupannya dia tidak akan putus asa atau menyerah pada keadaan , tetapi dia akan menganggap suatu kegagalan itu sebagai suatu kesuksesan yang tertunda. Sehingga ia akan dapat memecahkan masalahnya. Berfikir positif ini dapat dimunculkan dengan mempelajari Psikologi positif karena Psikologi positif merupakan “upaya metodologi ilmiah untuk menemukan dan menyatakan dengan jelas faktor-fator yang mampu mendorong individu, kelompok, organisasi dan masyarakat untuk maju dan berkembang”. (wibowo:2010) Seorang selalu senantiasa berfikir positif karena dia mengatur pikirannya sendiri untuk berfikir positif. Karena kita berkuasa penuh akan diri kita sendiri apakah kita mau selalu semangat,bahagia, sedih,marah ataupun putus asa. Sehingga kita harus selalu dapat mengontrol diri dalam berbagai keadaan.
Sebagaimana kita telah memahami pengertian positive thingking dan proactive thingking dan mengerti kegunaan dari tiap – tiap  sifat tersebut kita akan memasuki bahasan berikutnya. Positive thingking dan proactive thingking sangatlah baik bila ditanamkan sejak usia muda, sebab kedua hal ini akan membentuk karakter orang menjadi dewasa sehingga diusia muda dia telah menjadi orang yang berdaya (empowered people). Bicara dewasa  menurut buku Hery Wibowo (2010) dewasa adalah ketika seseorang menyadari bahwa ia memiliki kebebasan yang seluas-luasnya untuk menentukan segala pemikiran, setiap sikap dan tingkah lakunya, sekaligus ia memiliki pemahaman bahwa ia harus bertanggung jawab terhadap pemikirannya, sikap dan seluruh tingkah lakunya tersebut. Kebebasan bertanggung jawab merupakan 2 kata yang harus digaris bawahi sebab dengan mempelajari ilmu psikologi kita akan mengena diri kita, seperti apakah kita ini? Oleh sebab itu kita akan mulai memahami bagaimana perbuatan yang bertanggung jawab dan mana yang tidak baik.
Psikologi sebagai ilmu yang dapat mengembangkan diri kita, diperoleh dari proses belajar. Di dalam buku Hery Wibowo (2010) terdapat kutipan menarik bahwa hidup memang untuk belajar yaitu belajar untuk mengejar ilmu yang dapat mendekatkan kita kepada sang pencipta. Sebab tidak ada gunanya bila kita hidup didunia ini memiliki banyak ilmu akan tetapi kita menjadi jauh dari Tuhan atau dengan kata lain dia mengedepankan egonya, belajar banyak ilmu untuk dirinya sendiri. Semua yang ada didunia ini memiliki tujuan yang sama suatu saat nanti yaitu menuju kepada sang pencipta, oleh sebab itu penting bagi kita mempelajari ilmu psikologi agar kita mampu mengenal diri kita dan mampu belajar menjadi manusia yang berjiwa manusia, sebab sekarang ini banyak sekali manusia yang berhati bukan manusia karena dia bertindak tidak selayaknya manusia yang hakekatnya memiliki akal budi dan hati nurani.
Dalam psikologi kita diajarkan untuk memahami perilaku atau tingkah laku baik itu sisi dalam (inner self) maupun sisi luar (outer self) orang tersebut. outer self sangat nampak sehingga akan mudah dimengerti dan dilihat oleh orang lain bereda dengan inner self. Misalnya seorang pekerja sosial menolong kliennya dengan profesional dalam memecahkan segala permasalahan kliennya. karena untuk keprofesionalannya seorang pekerja sosial akan selalu terlihat seakan tidak memiliki masalah padahal sebenarnya dia memiliki masalah juga. Karena setiap manusia memiliki pembendaharaan sifat ada yang dominan dan ada yang tidak dominan. Dominansi sifat-sifat pada manusia akan menentukan self expressionnya.Personality traits itu terbagi menjadi empat bagian:
Self consept
Self esteem
Self efficacy
Self monitoring
Yuk belajar di timeline #PsikologiUntukPekerjaanSosial

0 komentar:

Posting Komentar