Minggu, 16 Juni 2019

Sore Itu

Standard

Setengah lima sore
kurang sedikit
di sisi danau hijau
sendiri saja sunyi
tanpa murid Jatinangor kala itu
hanya lagu jason ranti didengar
ternyata kasih sayang itu indah
walau sederhana munculnya
lebih indah dari pertemuan tak terduga
walau Kadang diharapkan tidak nampak
tapi begitu dirasakan hadir
ku tak ahli mengungkapkan
menyembunyikan saja masih gagap
bikin surat kecil secuil cuma - cuma
merasa tersentil walau tak sungguh berguna
haus rasanya ku pulang minum dulu mungkin
entah kapan akan begini lagi
didepan sudah akhir dan awal yang lain
Doa panjang ini sungguh menyenangkan
Aku tak sungguh ingin menangis 
walau sesak didalam sudah biasa
besok sebab aku akan lebih dari ini
maka sudah tidak apa sudah biasa
selamat tinggal awal yang lain
aku akan berjuang

Jumat, 26 April 2019

Seni Itu ...

Standard

SEBUAH PENGLIHTAN


Mengapa?

Seseorang harus dikandung dan dilahirkan.
Bagaimana?
Hidup ini harus dilalui seorang pecundang.
Siapa?
Yang benar dan yang salah.
Apa?
Tujuan hidup orang tak berguna.
Dimana?
Kebahagiaan itu dapat ditemukan.
Kapan?
Ini akan berakhir.

Hanya pertanyaan yang sering muncul dalam benak,
Manusia sering lupa masa depan hanyalah sebuag mimpi,
Kita tak tau apa yang akan terjadi dan kita kejar,
Tanpa adanya pengorbanan itu sendiri,
Kita tak pernah menjadi kenyataan,
Manusia lupa kita hidup dengan kenangan dan berbagai keputusan,
Manusia boleh sombong dengan keras hatinya,
Manusia dapat berbesar karena keras kepalanya,
Manusia bisa hidup dengan kuat tekad dan prinsipnya,
Tapi pada akhirnya dia juga mati dalam kerasnya hidupnya.
Jadi mengenai hidup bukankah sudah jelas,
Semua kehendak dunia bukanlah kehendak kita,
Lari sejauh apapun kita hanya tetap berada dalam dimensi yang sama,
Karena kehidupan hanyalah ruang dan waktu,
Menghabiskan ruang dan waktu bersama orang dekat dan dikasihi adalah kehidupan sempurna.
Walau pandangan kita akan dunia berbeda,
Akhirnya perbedaan yang menyatukan kita,
Kau menutup depan aku menutup belakang,
Kau meluncur ke kanan akupun kekiri,
Aku hidup kau meninggal dalam anganku.

Bonaventura Andhikaputra, Jatinangor 17 Mei 2019



Kamis, 28 Maret 2019

Sebuah Pesan Kepada Sahabat

Standard


Entah malam ataupun Siang,
Entah panas maupun dingin,
Teruslah menulis kawan,
Gerakan akal dan nuranimu,
Walau dunia mencekik dikala paceklik,
Di jalanan ataupun dunia maya,
Jeritkanlah apa yang mau kau lantangkan,
Walau itu hanya sebuah melati,
Jangan kau tundukan kepalamu itu terlalu lama,
Dunia ini hanya perlu kau tertawakan,
sesuatu yang singkat ini jangan kau khawatirkan,
Kami semua menunggu disini,
Di ilalang dimana lembu makan,
Di sungai dimana rusa minum,
Kami semua menunggu,
Hujan yang menambah semnagat,
Hujan yang buat kami menangis,
Hujan yang buat kami tertawa,
Biarlah pertemuan ini ditunda,
Maaf belum bisa bertemu,
Ku terlalu sibuk memikirkan diri,
Maaf sekali lagi dan terima kasih,
Terima kasih mengajarkan menunggu,
Terima kasih mengajarkan merindu,
Semoga lekas bertemu

- Bonaventura Andhikaputra